LPI

...

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Official Web LPI
LPI forum kaskus
Quisque sed felis

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

LPI

Wujudkan komitmen menuju sepakbola mandiri dan profesional

4Play

Pelatih skala internasional dan pemain bintang akan semarakkan kompetisi

Komitmen

Deklarasi Jenggala dan Perwujudan Ide Reformasi Sepakbola Indonesia

Visioner

Wujudkan komitmen menuju sepakbola mandiri dan profesional

How

LPI "Change The Game" ...

Archive for 2011



Pelatih : Paulo Camargo (Brasil)

Stadion : Benteng (kapasitas 25.000)

Semangat pendukung sepakbola di Tangerang tidak dapat diragukan lagi. Keberadaan Tangerang United di kota industri ini diharapkan dapat meningkatkan geliat dan semnagat persepakbolaan lokal. Dipimpin oleh pelatih yang jeli akan bakat-bakat muda, klub ini yakin dapat memperoleh tempat tersendiri di hati para pecinta sepakbola Indonesia.



Pelatih : Edy Paryono

Stadion : Jatidiri, Semarang (kapasitas 25.000)

Klub yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah, ini sengaja disiapkan khusus untuk mengikuti Liga Primer Indonesia. Klub yang digagas oleh Novel Al Bakrie ini mendapat dukungan luas dari masyarakat sepakbola Kota Semarang. Bersama marquee player Amancio Fortes, Semarang United akan menjadi salah satu klub yang paling disegani di kancah Liga Primer Indonesia.



Pelatih : Jose Basualdo (Argentina)

Stadion : Maguwoharjo, Yogyakarta (kapasitas 30.000)

Gairah sepakbola Yogyakarta kembali bersinar dengan hadirnya klub Royal Mataram. Nama Royal Mataram akan mewakili semangat dan kekuatan Kerajaan Mataram yang mendapat dukungan besar dari masyarakat Yogyakarta. Berbekal pemain-pemain berpengalaman, klub ini merupakan salah satu yang terkuat dengan mengantongi dua kemenangan.




Pelatih : Sartono Anwar

Stadion : Letjen Haji Sudirman, Bojonegoro (kapasitas 15.000)

Tim "Laskar Angling Dharma" berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.



Pelatih : Aji Santoso

Stadion : Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya (kapasitas 35.000)

Persebaya memiliki sejarah panjang dalam persebakbolaan nasional Indonesia. Klub ini sempat meraih prestasi gemilang ketika klub-klub Perserikatan dan Galatama bersatu dalam Liga Indonesia (1994) dan meraih gelar juara pada tahun 1997 dan 2005. Kini, Persebaya membuka lembaran baru untuk menorah prestasi di Liga Primer Indonesia.



Pelatih : Jorg Steinebruner (Jerman)

Stadion : Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Medan Chiefs lahir dari semangat klub sepakbola Pro Titan, yang memang sudah tidak lagi mengandalkan APBD. Pro Titan sudah lama bergelut di kancah sepakbola nasional sebagai klub yang mandiri. Semangat perjuangan klub sepakbola dari Medan tersebut akan berkembang melalui Medan Chiefs.



Pelatih : Rene Van Eck (Belanda)

Stadion : Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Sepakbola merupakan sebuah olahraga yang sangat digandrungi masyarakat Medan, dimana sejumlah klub-klub sepakbola sempat mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional. Adalah Medan Bintang, klub baru yang mendapat dukungan sejumlah elemen, yang berambisi mengangkat dan membesarkan prestasi kota Medan.




Pelatih : Muhammad Al Hadad

Stadion : Klabat, Manado (kapasitas 20.000)

Manado United merupakan klub sepakbola yang sudah cukup lama berdiri di Manado. Masyarakat di Manado sendiri sangat menantikan kehadiran dan selalu mendukung klub sepakbola yang dapat berprestasi dari daerahnya. Fokus Manado United adalan pengembangan pemain lokal. Diperkuat oleh mantan pemain-pemain Persma serta kehadiran marquee player Amaral, Manado United siap berprestasi pada musim kompetisi Liga Primer Indonesia pada tanggal 8 Januari 2011 nanti




Pelatih : Michael Feichtenbeiner (Jerman)

Stadion : Andi Mattalata, Makassar (kapasitas 20.000)

Keinginan PSM untuk berkompetisi di Liga Primer Indonesia diwujudkan melalui klub Makassar City. Terkenal dengan animo masyarakat yang tinggi terhadap sepakbola, kota Makassar menjadi tempat yang strategis untuk membangun persepakbolaan Indonesia yang lebih baik



Pelatih : Branko Babic (Serbia)

Stadion : Manahan, Solo (kapasitas 24.000)

Kota Solo memiliki sejarah panjang dan membanggakan dalam persepakbolaan Indonesia. Klub asal kota Solo sempat menjuarai Galatama sebanyak 8 kali. Namun belakangan, nama Solo seakan tenggelam di pentas sepakbola nasional dan Jawa Tengah. Kini, Solo FC siap membawa Solo kembali berjaya di pentas nasional melalui Liga Primer Indonesia.




Divaldo Alves (Portugal)

Stadion : Agus Salim, Padang (kapasitas 28.000)

Kabau Padang lahir dari inspirasi kemandirian yang telah dibangun oleh klub sepakbola mandiri Cement Padang. Melalui persiapan yang cenderung tertutup, Kabau Padang akan menyajikan gebrakan-gebrakan di dalam arena Liga Primer Indonesia.



Pelatih : Bambang Nurdiansyah

Stadion : Lebak Bulus (Kapasitas 25.000)

Jakarta 1928 merupakan salah satu klub yang unik di pentas Liga Primer Indonesia. Klub ini membawa semangat perubahan yang diusung Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ), salah satu klub sepakbola yang menjadi bagian perjuangan di masa penjajahan dulu. Semangat yang sama selama ini bersemayam di klub Persija Jakarta.


link forum fans club jakarta



Pelatih : Uwe Erkebrecher (Jerman)

Stadion : Mandala, Jayapura (kapasitas 30.000)

Cendrawasih FC lahir dari klub Kontiki FC, yang merupakan binaan para mantan pemain Persipura yang tergabung dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP). Papua sendiri dikenal sebagai ladang bakat-bakat muda pemain sepakbola Indonesia dan secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang.



Pelatih : John Arwandy

Stadion : Persikabo, Bogor (kapasitas 15.000) dan Pajajaran, Bogor (kapasitas 12.000)

Klub yang dikenal dengan nama Laskar Kujang ini berisikan manajemen muda yang kreatif dan penuh semangat. Klub ini juga membuat kejutan dengan mendatangkan mantan pemain River Plate, Diego Bogado, gelandang sayap asal Argentina berusia 24 tahun. Bogor Raya optimis dapat mengubah persepakbolaan Indonesia melalui semangat generasi muda.




Pelatih : Roberto Bianchi (Brasil)

Stadion : Tugu, Jakarta (Kapasitas 20.000)

Mewakili kota Jakarta, Batavia Union merupakan klub baru dengan materi pemain-pemain yang handal dan berpengalaman menggeluti liga nasional. Meski baru, klub ini telah memiliki basis suporter yang setia dan bersemangat. Klub ini juga merupakan salah satu klub yang bersinar pada Laga Pra Musim Kompetisi LPI.



Pelatih : Nandar Iskandar

Stadion : Siliwangi, Bandung (kapasitas 25.000)

Bandung selalu memiliki klub-klub yang berprestasi di kancah sepakbola nasional. Setelah Persib dan Maung Bandung Raya, kini muncul Bandung FC sebagai klub sepakbola baru di Bandung yang akan semakin mengharumkan nama kota kembang ini. Kekuatan klub muda ini langsung terlihat dalam Laga Pra Musim kompetisi dan memiliki harapan besar di arena Liga Primer Indonesia



Pelatih : Willy Scheepers (Belanda)

Stadion : Kapten i Wayan Dipta, Gianyar (kapasitas 25.000)

Bali tercatat pernah memiliki tim-tim yang bermain di pentas sepak bola nasional, seperti pada era Liga Sepak Bola Utama (Galatama) tahun1980-an dan Liga Divisi Utama pada tahun 2000-an. Kini Liga Primer Indonesia (LPI) bertekad membawa semangat Bali dalam revolusi sepakbola nasional melalui klub Bali Dewata.



Pelatih : Timo Scheuneman (Jerman)

Stadion : Gajayana, Malang (kapasitas 30.000)

Persema memiliki visi untuk memajukan persebakbolaan Indonesia. Berkat visi tersebutlah, Persema memilih untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Saat ini Persema telah memiliki tim yang sangat tangguh dan memiliki peluang besar di kancah Liga Primer Indonesia.



Pelatih : Lionel Charbonnier (Perancis)

Stadion : Harapan Bangsa, Banda Aceh (kapasitas 40.000)

Persebakbolaan di Kota Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United sebagai salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Banda Aceh memiliki potensi besar karena banyak tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif. Adalah Aceh United yang akan menampung bakat-bakat pemain muda Banda Aceh untuk berprestasi dan memberikan tontonan menghibur kepada para suporter.



Liga Primer Indonesia hari ini secara resmi mengumumkan peluncuran kompetisi sebagai bagian dari komitmen menuju pengembangan sepakbola yang mandiri dan profesional. Musim kompetisi LPI 2011 yang akan dibuka di kota Solo mulai 8 Januari 2011. Pada saat yang sama, LPI juga menyerahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) sumbangan sebesar Rp300 juta sebagai hasil penjualan tiket, sponsor dan hak siar dari Laga Amal yang berlangsung pada 10 dan 12 November lalu.

Terdapat 19 klub LPI yang secara resmi berpartisipasi dalam musim kompetisi 2011 (di bawah ini). Bersama ke-19 klub, LPI kemudian menampilkan logo resmi LPI guna menciptakan citra sepakbola Indonesia yang bersih dan moderen.

"LPI merupakan langkah awal menuju profesionalisme dan kemandirian sepakbola Indonesia," ungkap Arifin Panigoro, Chaiman LPI. "Pekerjaan kita tidak hanya berhenti di sini. Langkah berikutnya adalah mereformasi organisasi sepakbola, mengembangkan sports science institute, dan membina bakat-bakat muda melalui kompetisi yang berjenjang."

Terkait persiapan penyelenggaraan liga, General Manager Liga Arya Abhiseka mengungkapkan bahwa LPI sebagai penyelenggara telah siap memberikan yang terbaik. "Laga Amal dan Laga Pra Musim Kompetisi menjadi sarana pembelajaran bagi LPI untuk menguji-coba sejumlah mekanisme penyelenggaraan liga dan semuanya berjalan dengan lancar," tambah Arya.

Terkait status LPI yang masih menjadi pro-kontra bagi sebagian kalangan, LPI menegaskan bahwa afiliasi dengan otoritas sepakbola Indonesia, dalam hal ini Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tetap diupayakan. Sementara itu, para perangkat pertandingan, pelatih dan pemain yang akan menjalankan tugas dan terlibat dalam musim kompetisi LPI telah mendapatkan jaminan melalui kontrak kerja jangka panjang.

Musim kompetisi LPI akan menerapkan sistem kompetisi penuh (double round robin) dimana setiap klub akan bermain di kandang dan tandang. Empat pertandingan akan diselenggarakan pada setiap akhir pekan dan satu pertandingan pada Senin malam. Mengenai hak siar pertandingan langsung dan tunda, LPI masih menyeleksi stasiun televisi yang paling tepat, mengingat besarnya tantangan kepada stasiun televisi terpilih dalam menyiarkan pertandingan.

1. Aceh United
2. Bali De Vata
3. Bandung FC
4. Batavia Union
5. Bogor Raya
6. Cendrawasih Papua
7. Jakarta 1928
8. Kabau Padang
9. Ksatria XI Solo
10. Makassar City
11. Manado United
12. Medan Bintang
13. Medan Chiefs
14. Persebaya
15. Persema
16. Persibo
17. Real Mataram
18. Semarang United
19. Tangerang Wolves



Liga Primer Indonesia Siap Digelar Oktober

Bola.net - Bertempat di kediamannya di Jalan Jenggala 1, Senopati, Jakarta, Jumat (17/9), pengusaha Arifin Panigoro menggagas terbentuknya Liga Primer Indonesia. Liga sepak bola ini merupakan kompetisi yang pembentukannya berdasarkan kesepakatan para klub.

Arya Abhiseka, dari tim perumus Liga Primer Indonesia (LPI) menjelaskan sedikit banyak dari liga yang disebut sebagai tandingan dari Liga Super Indonesia itu.

"Ini momentum awal reformasi sepak bola yg sangat penting. Semua klub itu susah cari duit seusai kompetisi, Arema aja dua kali juara tapi akhir kompetisi punya utang Rp5 miliar. Kita bisa selamatkan negara minimal Rp600 miliar per tahun. Pemerintah juga seharusnya melarang menggunakan APBD, agar uang rakyat terselamatkan. Makanya kita coba buat kompetisi ini," jelasnya tentang awal mula munculnya gagasan pembentukan LPI.

Gagasan adanya liga tandingan ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi, karena itu yang paling dikhawatirkan adalah respon dari klub-klub yang ada.

"Responnya sangat baik karena ini alternatif pemikiran di antara masalah-masalah saat ini. Boleh dikatakan klub-klub saat ini sedang pailit. Tidak ada klub yang untung, kita berharap Arema kemarin bisa untung tapi ternyata tidak. Kalau kita tidak menggunakan APBD, saya kira ini sangat baik, arah pemikiran yg baik," jelasnya tentang respon para klub.

Salah satu kekhawatiran lagi adalah legalisasi dari kompetisi ini.

"Ini tidak legal karena bukan di bawah PSSI. Kita ingin memberikan kesan bahwa klub memberikan pendapatan untuk mandiri. Adapun penggunaan APBD itu harusnya untuk klub-klub di daerah saja, bukan klub nasional. Ini bukan merupakan perlawanan tapi supaya bisa berpikir lebih baik, ini harus didukung."

Arya mengatakan keseriusan dari gagasan ini sudah terlihat karena mereka sudah merencanakan dengan matang kalau bulan Oktober nanti kompetisi ini sudah dimulai.

Dia juga langsung menjelaskan tentang sistem dari kompetisi itu, "Tidak akan jauh berbeda. Ada 20 klub yang berlaga dengan sistem home dan away. Untuk mempermudah proses tidak akan perbedaan drastis, semua kira-kira sama."

Dalam pertemuan kemarin sudah ada para wakil klub yang hadir, yaitu dari PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap Jepara, PSIS Semarang, Persema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persibo Bojonegoro.

Sementara, ada lima klub lain yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Tapi penyelenggara mengklaim bahwa mereka juga mendukung pembentukan LPI. Lima klub itu adalah Sriwijaya FC, Persita Tangerang, Persib Bandung, Persis Solo, dan Mitra Kukar.

Dia juga yakin kalau gagasan ini akan disambut dengan baik oleh masyarakat.

"Setidaknya ini adalah sebuah inisiatif apakan fair play sudah terjadi di negara kita. Kami akan berusaha lebih transparan. Bedanya pada kepemilikannya. ISL 90% dimiliki oleh PSSI, kalau LPI seluruhnya dimiliki oleh klub. Tidak ada lagi bantuan dari APBD. Semuanya tergantung dari tiket dan penonton. Soal sponsor itu semuanya akan otomatis jika sebuah klub bisa memperlihatkan kredibilitasnya." (bola/adt/cax)